20.10.10

Undangan Pernikahan Whie & Budhi 13112010







Akad Nikah, Insya Allah akan diadakan pada:
Hari sabtu, 13 Nopember 2010, Pukul 08.00 WIB
Bertempat di Masjid Al-Jihad Makodam Jaya
Jl. Mayjen Sutoyo No. 5 Cililitan, Jakarta Timur


Dengan memohon Rahmat dan Ridha Allah SWT, kami bermaksud menyelenggarakan Resepsi Pernikahan kami yang Insya allah akan diadakan pada :

Hari Sabtu, 13 November 2010
Pada pukul 11.00 s/d 13.00 WIB
Bertempat di Aula Sudirman Makodam Jaya
Jl. Mayjen Sutoyo No.5 Cililitan, Jakarta Timur


Tiada yang dapat kami ungkapkan selain ucapan terima kasih dari hati yag tulus atas kehadiran dan do’a restu Bapak/Ibu/Saudara/i kepada putra-putri kami

23.7.10

energinya negatif euyy

Fiuuhhh..,, entah banyak sekali energi negatif yang melingkupi hari ini.

Mau bilang sebel., tapi koq ketahan yah?

Entah apa yang dimaui, namun ku harap aksi tersebut hanya berlangsung hari niy saja.

Selanjutnya ku kan mengambil diam. Maju atau jalan ditempat? tanggung jawab masih-masing.

wokeehhhh..!!!!

Namun jangan usik kuasaku dan menggelegarkan suasana. karena di dalam, sudah banyak permainan dimana sayalah sutradaranya. jika saya ingin serius., maka seriuslah. jika saya ingin santai, kan kubuat santai dengan atau tanpa percampuran tanganmu.

21.7.10

Not a very nice day

Hari ini ada pa yak?
koq tampak energinya gak OK banged niy. Hmm., mari kita buat daftarnya.

1. Pagi-pagi ada yang pamer rambut panjang di angkot. Nyisir2 dan berkali-kali menggerai-menjepit-menggerai-menjepit rambut panjangnya. Mungkin karena jepitannya gak begitu kencang. Tapi yah Mba Yu.,, masalahnya rambut Mba yang tampak sepertinya indah itu ketombeannya lumayan cihuy juga. Jadi waktu Mba yang kebetulan duduk di depan jendela nyisir-nyisir rambutnya, serbuk-serbuk ajaib berwarna putih pada bertebaran memenuhi angkot. Tapi koq Mba nya gak berhenti nyisir siy? Malah diterusin maenin rambutnya mpe turun.

2. Melihat Ibu-Ibu yang maksa naekin anak kecil ke dalam metromini yang sudah penuh(tebakan saya anak itu belum memasuki usia SD, sekitar 4-5 tahun). Anak itu juga disuruh berdiri di dekat pintu karena Ibu-nya gak mau susah pas turun nanti dan menolak untuk berdiri di bagian dalam. Sayangnya, tu Ibu sial karena gak ada orang yang tergerak memberikan tempat duduknya (termasuk saya). Entah mungkin Ibu menganggap kami gak punya hati, namun posisi Ibu dekat sekali ke terminal dimana banyak metromini jurusan yang sama berderet antri giliran jalan. Selain itu, ada banyak alternatif angkutan lainnya menuju tempat yang Ibu maksud walopun jalannya agak sedikit lebih lambat. Oleh karena itu saya berkesimpulan bahwa Ibu telah berpikir secara matang dan tahu persis batas kemampuan anak Ibu. Jadi tidak mengapa kan kalau kami tidak menawarkan tempat duduk kami yang sudah kami perjuangkan dengan pergi ke dalam terminal?

3. Ada mbak-mbak membawa tas besar yang juga gak mau repot pas turun dan maksa bertengger di dekat pintu. Saat penumpang lainnya mendesaknya untuk bergerak masuk, Mbak itu keukeuh tetap mau berpegangan di tiang dekat pintu depan walaupun badannya sudah ada di bagian tengah. Posisi tersebut tentunya mendesak penumpang lainnya dan saya pun yang duduk di bagian luar (dekat sisi lorong) kena imbasnya. Kasihannya lagi, Mbak itu menaruh tasnya di atas bangku di depannya sehingga menindih bahu dan mendorong kepala Ibu yang duduk di bangku tersebut ke arah depan. Gerakan halus dari sang Ibu tampak tidak membuat Mbak dengan tampang polos itu bergeming dari pose andalannya., fiuhhh.. masih banyak aja orang kayak gini naik angkutan umum (umum = untuk bersama).

4. Menjelang lokasi pemberhentian bis dekat kantor, saya melihat tepat di belakang metromini yang saya tumpangi ada angkutan yang rute-nya melalui samping gedung kantor saya. Akhirnya saya bergegas berdiri untuk turun agar dapat menaiki angkutan tersebut sehingga tidak perlu berjalan kaki ke kantor dan dapat menghemat waktu. Kebetulan saat itu arus lalu lintas sedang tersendat sehingga kedua angkutan berhenti. Tappiiiii., tepat di depan pintu ada mbak-mbak yang menghalangi jalan dan tidak mau bergeser walaupun saya berkali-kali minta permisi untuk lewat sampai akhirnya metromini yang saya tumpangi jalan lagi. Dengan santainya dia bilang, "iyah sabar, saya turunnya juga sama koq di depan". Arrrggghhh., sotoy banged siy.! Siapa yang mau turun di depan bareng sama Mbak-nya.!!! Dengan nada kesal akhirnya saya menjawab, "Saya tadi mau ngejar mobil di belakang Mba, bukan mau turun di depan". Sialnya lagi, saat metromini yang saya tumpangi berhenti di pemberhentian selanjutnya, angkutan yang ingin saya naikin menyusul dan berlalu dengan kencang. Saya pun tidak cukup cepat untuk turun karena harus mengantri di belakang Mbak Sotoy.!

5. Saat perjalanan pulang, orang bertampang remaja yang tampaknya tak tahu tata krama merokok dengan santainya menyalakan rokok dan menghisapnya di dalam angkutan umum. Awalnya dia berdiri di depan pintu namun asap yang sudah dihirupnya tetap di buang di dalam dan lintingan rokok menyala di antara jemarinya juga berada di dalam angkutan. Saat saya memintanya untuk mengontrol asapnya agar mengarah keluar, si mas malah bergerak ke dalam dan merokok di tengah lorong angkutan kemudian duduk di salah satu bangku yang kosong. Dia pun tidak berhenti menghisapnya sampai rokok itu habis walaupun wanita yang berada di angkutan itu kompak mengeluarkan tissue atau penutup hidung lainnya dan mendehem.

6. Memasuki daerah jeruk purut supir angkutan pulang saya yang juga bertampang remaja menggeber gas kendaraannya untuk memanggil kenek yang kebetulan sedang lari ke arah depan. Hal itu dilakukan dengan alasan bahwa ia butuh pinjaman handphone dari sang kenek padahal klaksonnya gak nyala. Ternyataaaa, preman setempat tidak suka ada gas yang digeber di daerahnya dan akhirnya memicu kemarahan mereka. Supir itu ditimpuk dan 2 orang preman masuk untuk menunjukan kuasanya. Salah satunya yang lebih vokal memukul dan mengancam si supir. Untung saja, di belakang supir duduk bapak tua berkopiah yang berusaha menenangkan preman-preman itu. Well., sebenarnya pelajaran berharga untuk supir yang suka menggeber gas sebagai pengganti klakson. Namun tetep aja bikin jantung saya sedikit berolah raga.

7. Si dia gak punya waktu untuk membalas sms ku tentang pas foto yang kuminta untuk kepentingan pengurusan surat-surat kami nanti. Alasannya adalah kesibukan di kantor. Padahal di wall-nya ku lihat dia sempat mengupdate status dan mengomentari foto salah satu temannya. Ku lihat YM nya juga selalu online, namun mendadak berubah menjadi offline saat ku kirim msg tanpa membalas pesan dariku. Penyakit yang selalu kumat saat dia berada di tempat dinasnya. Entah bagaimana posisiku dan bagaimanakah perasaanku., seolah aku hanya penganggu rutinitasnya saja. Well, gak boleh heran bukan???

Sudah lahh... sudah malam... lebih baik tidur sajah.. :p


Eitsss.,, walaupun begitu bisa dibilang mood saya secara keseluruhan tidak terlalu meledak-ledak kesal. Malah di tengah perjalanan saya diperlihatkan hal-hal yang membuat saya bersyukur atas kehidupan yang saya hadapi sedari kecil.
Terlalu banyak hal di luar sana yang membuat saya malu kalau tidak bersyukur atas yang saya punya dan dapatkan semenjak kecil. Alhamdulillah...

A place belongs to her

I ever wanted to be someone who always there for you. But you said that I killed your feeling for me, even though i couldn't remember what I did.

So., that was end of a story that never started. Then we begun another story as a very good friend. A story that makes us more comfortable to each other.

You said that, "I want you to be my very best friend because I want someone who always care for me genuinely. I don't want to loose your love, and I know you will always love me and take a good care of me as a best friend"

But now, I know if I still be here as a person to share stories when you feeling down, someone you will call after you soothe your tears, or as someone who always accept you after you did something very bad,- this is not going to be fair for a woman who love you with all her heart. This place should be hers., and always will be hers for days ahead.

Four months from now, someone will put ring on one of my right finger. And two weeks after, you will do the same to that beautiful lady of yours.

I wish life stays as simple as before. But we grow up, life and people around us becomes more complicated. We went too far to each other. Not something we did because we did nothing more than share stories. It's for feeling we share and a place you keep for me. We know it's never love. We don't fall for each other over again because chemistry never there. It's only a comfortable feeling that makes us confidence enough to share bad stories or laugh after we let devil inside ourself win against the angel. And we know silently that she also can not take this really good. This place, this feeling belongs to her.

So., i have to go away from your comfortable area, to take only one step back and never move one step forward again. I should let someone fill my place with her love for you. I should let you take your own consequences after you did something bad. I can not let my self always there again to back you up, accepting everything you did with open arms. Because it is not something that a good friend really do.

20.7.10

Tunggu di depan yang jualan buah di Pasar Rebo

"Sayang posisi dimana?", sms dari Botak saat aku masih di angkot menuju rumahnya.
"Baru keluar tol", balasku.

'Who knows how long I've loved you.. You know I love you still'.. upss... Botak menelpon.
"Sayang kami dah mau berangkat, kamu gak usah ke rumah. Ketemuan di Mc.D aja yah?".
"Aku dah keluar tol, nanti aku kabarin kalo dah ganti angkot di Pasar Rebo yah?".
"Eh..,, kalo gitu ketemu di Ps.Rebo saja. Kamu tunggu di deket yang jualan buah-buahan itu yah".
"OK.! nanti aku kabarin kalo sudah nyampe"

Wokeh, turun dari angkot aku menyebrang ke arah Pasar Rebo. Karena ku tak melihat mobilnya sesampai ku di depan kios pedagang buah Pasar Rebo, aku pun sms Botak. "Sayang, aku sudah sampai di sebelah pedangang buah yang bagian mau masuk tol. Bener gak disini?".

menunggu..

Karena tak kunjung ada balasan akhirnya ku telpon saja dia.
"Sayang, aku nunggunya benar gak niy?"
"Kamu emangnya nunggu dimana?"
"Di deket tukang buah yang mau masuk tol itu yang puteran dari Cijantung"
"Lho koq kamu disitu., aku bilang kan di depan yang jualan buah-buahan?"
"Ya ini di tempat yang jual buah-buahan. emang mana lagi?"
"Yang jual buah-buahan itu, depannya halte Busway. Kamu kesana yah".
Hekkkk????? (baru sadar kalo di sekitar Pasar Rebo orang jualan buah-buahan di semua sudut..

Karena gak mau panjang x lebar, akhirnya aku beranjak ke sana. Menyebrang balik ke arah aku turun dari angkot tadi.
Upss.,, ternyata mobil botak juga tak disana.
sms lagi sajah kalo begini, "aku dah di tempat jualan buah depan halte busway. kamu dimana?"
botak bales sms, "masih kena lampu merah di jalur tengah"

Gubraakkkk...,, terus kenapa dia suruh aku jalan lagi ke depan halte Busway kalau ternyata dia belum sampai dan mobilnya melewati tempat aku menunggu tadi???

Botaakkkk..,, kamu..... (speechless..)

Belanja di Thamrin City part. 2

Weits., itu dia sosok cwo botak yang ku kenali dengan baik walopun jarang ketemu.
Sedang bersama ponakannya si kecil Faishal. Keluarga itu tampak sibuk melihat-lihat blouse batik. Sedangkan aku yang sudah terlalu banyak belanja sengaja mengosongkan tas yang fungsinya seperti kantong doraemon dari pecahan rupiah.

Tengok kanan dan kiri seperti dikelilingi lautan batik. Harga, kualitas dan stok-nya pun bervariasi. Namun hampir di tiap pojok ada saja toko yang menawarkan blouse/kemeja batik seharga 100rb/3.

Entah karena aku yang tidak bisa menawar, atau karena aura, atau karena tempatnya, aku merasa pedagang-pedagang itu membuka harga yang cukup rendah untuk Ibu dan Kakaknya botak jika dibandingkan dengan harga pembuka yang biasanya ku dapat saat belanja di Tanah Abang ato tempat grosir lainnya. Well., kayaknya ini soal aura biasa menawar siyy. Soalnya hal ini juga terjadi kalau aku jalan sama tante yang biasa belanja di Tanah Abang. Harga pas (yang diakui sebagai harga grosir) untuk aku, bisa jadi diberikan pedaganng sebagai harga pembuka untuk tante. fiuuhhhh... tu orang koq tau aja kalo gw kagak bisa nawar siyy..

Eniweyy.., dengan letak yang lebih strategis, akses yang lebih mudah, kepadatan yang manusiawi, plus Mushala yang tersebar di hampir setiap sudut, ku pikir tempat ini lumayan juga untuk dikunjungin lagi sama Tante n Ibu lain kali. Terlebih karena harganya yang menurutku sama saja bahkan bisa jadi lebih murah dibandingkan dengan harga yang ku dapatkan di Tanah Abang, Jati Negara maupun Cipadu. Namun yahh., harus sabar menawar dan berkeliling untuk mendapatkan harga yang sesuai. :D

Setelah berkeliling akhirnya kami mendapat toko batik yang masih buka (karena sudah lewat Magrib, banyak toko sudah tutup) dan menjual batik kemeja kodi-an dengan warna dan model yang sama untuk seragam keluarganya Botak nanti. Namun karena sudah malam, toko-toko sudah banyak tutup sehingga kami memutuskan untuk pulang dan kembali lagi esoknya.

Trims to Ibu yang membelikan blouse yang cantik untukku :D

Belanja di Thamrin City part. 1

Sabtu ini izin sama Ms.Boss cabut cepet dari kantor untuk ketemu Botak dan keluarganya. Mau cari-cari batik dan kerudung untuk seragam keluarga juga cari mukena untuk seserahan (soalnya aku minta supaya mukena dipilihin sama Ibu).

Info yang kupunya cuman mereka ada di JCC deket bunderan HI. Wokeh kalo begitu., berangkat dari kantor sampai bunderan HI, terus tanya..!! Curigaku JCC yang dimaksud adalah pusat grosir pindahan pedagang Kwitang di belakang Grand Indonesia :D
Mbah Google bilang ada gedung dengan nama JaCC (Jakarta City Center) 100m dari Bunderan HI dan 150m dari Pusat Grosir Tanah Abang. Wokeehhh., brangkaaatttssss...

Sampai bunderan HI aku milih untuk tanya sama Pak satpam sebagai pihak yang tampaknya bisa dipercaya.
"Pak, JaCC ke arah mana yah Pak?"
"Oh, Mba jalan ke arah sana (menunjuk ke arah belakang GI seperti tebakanku), Mba jalan terus aja, itu ada tulisan Thamrin City, kesananya lagi".
"Owch, Thamrin City kesananya lagi yak Pak? Jauh gak Pak?"
"Iya Mba, itu kesananya lagi, agak lumayan kalo jalan dari sini"

Hmmm., baiklah.. karena bingung juga mau naik apa, mau naek Taxi kayaknya kedeketan sedangkan naik ojek di daerah sana aku juga gak tahu tarifnya, akhirnya kuputuskan untuk berjalan kaki. Sampai di jembatan depan Thamrin City aku gak melihat juga gedung dengan logo JaCC. Khawatir beneran masih jauh dan untuk mempercepat waktu karena keluarga Botak sudah tiba di JaCC saat aku baru aja ninggalin gedung kantor di daerah kebayoran baru, aku menyetop Bajaj Biru.
"JaCC Bang"
Abang Bajaj sambil pasang muka heran, "JaCC itu Mba?" sambil nunjuk ke arah Thamrin City.
"JaCC Bang, yang tempat batik. Cepetan yah Bang., saya buru-buru dan dah capek jalan soalnya" berusaha mencari alesan.
Akhirnya si Abang jalan juga, gedek.. gedek.. gedek.. gedek..
Gak berapa lama, di depan pintu ujung lain dari gedung Thamrin City Bajaj pun berhenti., hekkk????
"Ini Mba JaCC. Mba masuk dari situ aja"
"Owch., iyah Makasih Bang"


Dengan tampang setengah heran, saya akhirnya masuk gedung dengan pintu berlogo 'Thamrin City'. Memang di depannya ada spanduk bertemakan Pusat Grosir Batik. Tapi apa iya yang ini tempatnya??
Masuk ke gedung, clingak-clinguk.. Cari Lobby.
Ketemu meja informasi ada mas-mas bertampang bersih siap sedia disana.
"Mas, ini JaCC?"
"Iya Mba, ini dulunya namanya JaCC. Sekarang dah ganti nama jadi Thamrin City"

Gubbrraaaaakkkkkk.... Jadi ngapain tadi gw nyetop Bajaj padahal dah di ujung idung gw gedungnyaa....

Botak n keluarga gak boleh tahu dahh..,,

Seeppp.,, yang penting dah sampai..!! Saatnya telpon Botak ada dimana. Minta info yang lebih akurat selain info dari dia kalo mereka ada di bagian batik-batik lantai dasar.
Padahal kan di sana tertera sebagai pusat batik, yang artinya hampir setengah bagian gedung diisi oleh pedagang batik. So, maksudnya kira-kira bagian batik-batik yang belah mana lagi yakk???

(huehehehehe..,, may be that's why we meant each other)

19.7.10

masa norak

huehehehe..,, setelah bertahun2 bergelut dalam bab niat akhirnya si Neng Whie punya juga blog sendiri.

So., here I am.. memasuki masa norak dengan kecurigaan tinggi hanya akan menulis pada masa-masa sensi dan entah masa aneh lainnya :D

namun sebagaimana dengan judulnya..,, inilah celotehanku.. segala macam huruf, kata, cerita dan emosi.. juga info yang ingin kusebarkan akan kumasukan.. :D

Cerita baru biasanya akan disertai dengan masa-masa norak..
well., biarlah.. kita lihat dalam seminggu ini berapa cerita yang akan kurangkum disini..

bisa jadi banyak.. bisa jadi gak ada..

bisa jadi terus-menerus..

bisa jadi.,,, yahhh akan terlupakan lagi.. huehehehehehehehe...